Tuesday, July 21, 2020

Deploy Aplikasi django di AWS Lightsail Bagian 1

Deploy Aplikasi django di AWS Lightsail Bagian 1

Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing. Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan [1].

Salah satu aplikasi dalam AWS adalah Lightsail, yang merupakan platform cloud yang mudah digunakan yang menawarkan Anda semua yang diperlukan untuk merancang aplikasi atau situs web, ditambah dengan paket bulanan yang hemat biaya. Lightsail menawarkan server virtual (instans) yang mudah untuk diatur dan dicadangkan oleh kekuatan dan keandalan AWS. Anda dapat meluncurkan situs web, aplikasi web, atau proyek Anda dalam hitungan menit, dan mengelola instans dari konsol Lightsail atau API yang intuitif. Saat Anda membuat instans, Lightsail memungkinkan Anda mengeklik untuk meluncurkan sistem operasi (OS) sederhana, aplikasi yang dikonfigurasi sebelumnya atau tumpukan pengembangan, seperti WordPress, Windows, Plesk, LAMP, Nginx, dan banyak lagi. Setiap instans Lightsail hadir dengan firewall bawaan yang memungkinkan Anda mengizinkan atau membatasi lalu lintasi di instans Anda berdasarkan IP, port, dan protokol sumber. Setelah instans Anda berjalan, Anda dapat membuat peringatan khusus dan diberi tahu melalui email atau pesan teks ketika terjadi sesuatu yang tidak biasa. [2].

Saat ini kita akan coba untuk deploy aplikasi django dengan menggunakan AWS lightsail, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:


  • Masuk ke aws dan masuk ke lightsail disini. Kemudian klik Create instance

  • Kemudian, tentukan lokasi server, sistem operasi, aplikasi dalam hal ini django, pilih instance plane, isi nama instance dan terakhir klik Create instance.

  • Setelah berhasil buat instance maka akan ditampilkan instance yang telah dibuat, selanjutnya kita klik nama instance tersebut. Sebagai contoh saya klik di nama instance Geodjango-1.

  • Setelah kita klik nama instance, maka akan menampilkan halaman yang menampilkan alamat IP public dan username untuk kita konek melalui SSH. Selanjutnya kita bisa koneksi ke virtual server melalui SSH dengan cara klik button Connect using SSH.

  • Maka akan menampilkan command line dari virtual server kita dan selanjutnya kita bisa setting server. 

  • Selanjutnya untuk mengetes hasil instalasi atau tampilan aplikasi django, maka buka alamat IP Public untuk lightsail kita yang terlihat pada gambar diatas dan akan menampilkan seperti pada gambar di bawah ini.

  • Jika kita klik Access my application maka kita bisa melihat tampilan dari halaman pertama django.

  • Selamat kita sudah deploy aplikasi django di AWS lightsail bagian 1. Jika Anda ingin mendownload pdf tulisan ini silahkan download disini. Selanjutnya akan dilanjutkan dalam tulisan Deploy Aplikasi django di AWS Lightsail Bagian 2. Terima kasih sudah menyimak semoga bermanfaat. @wawanhn



Referensi:

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Amazon_Web_Services
[2] https://aws.amazon.com/id/lightsail/features/

Membuat Database PostgreSQL Gratis di AWS

Membuat Database PostgreSQL Gratis di AWS
Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing. Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan [1].

Kita dapat mendapatkan layanan gratis (free trial) dengan mendaftar AWS dialamat ini. Saat mendaftar AWS pertama kali selanjutnya untuk mengaktifkan layanan yang bisa kita gunakan dengan gratis, maka pada saat pendaftaran kita akan diverifikasi untuk tagihan atau biling dengan menggunakan kartu kredit dengan sebesar $1.

Oke saat ini, setelah kita punya akun AWS kita akan coba buat database PostgreSQL yang nantinya akan diakses dari client dengan menggunakan PgAdmin. Lankah yang dilakuka adalah:


  • Login ke website AWS
  • Selanjutnya pada halaman utama kita masuk ke RDS.

  • Kemudian setelah tampil halaman RDS, buat database dengan memilih button Create database

  • Kemudian pilih metode pembuatan, misal metode Standard Create, pilih database engine PostgreSQL, versi database dan pilih DB Instance seize Free tier (karena kita pilih yang gratis).
  • Kemudian lakukan setting DB instance identifier untuk menentukan nama database.
  • Pada bagian Credentials settings, tentukan nama user dan password untuk mengakses database.
  • Selanjutnya pada bagian Additional Connectivity Configuration, pilih yes pada bagian setting publicly accessible sehingga bisa diakses dari client.
  • Setelah selesai semua setting lalu pilih Create database, tunggu proses pembuatan database yang bisa berlangsung beberapa waktu. Dan jika berhasil maka database kita bisa dilihat di halaman database seperti ini.

  • Selanjutnya klik button View credential details untuk melihat infomasi database kita. Terdapat informasi: nama database, user, dan endpoint (host dari database kita), dan satu lagi data yang dibutuhkan yaitu port (dimana defaultnya 5432).

  • Selanjutnya dalam tutorial selanjutnya kiata akan menggunakan SQL Workbench dan pgAdmin untuk mengakses database tersebut. Jika belum punya pgAdmin maka download dari sini  sesuai dengan jenis sistem operasi dan install di komputer kita.

sekian dulu tulisan ini semoga bermanfaat. @wawanhn


Referensi:
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Amazon_Web_Services

Wednesday, June 10, 2020

Membuat Aplikasi WebGIS dengan Menggunakan Geodjango di Linux

Membuat Aplikasi WebGIS dengan Menggunakan Geodjango di Linux

Selamat datang kembali di blog wawanhn.com, saat ini saya akan berbagi bagaimana langkah-langkah untuk untuk membuat aplikasi WebGIS menggunakan geodjango dan PostgreSQL. Mungkin bagi beberapa orang aplikasi WebGIS dengan teknologi django dan PostgreSQL yang berbasis bahasa pemrograman python merupakan salah satu aplikasi yang sangat menarik. Dalam tulisan ini saya buat sebagian-sebagian dalam sela kesibukan sehari-hari, jadi mohon maaf jika belum langsung sampai selesai.. Silahkan menyimak..
  • Install pip3
          wawanhn@Linux1:~$ sudo apt-get install python3-pip
  • Install virtualenv Python 3
          wawanhn@Linux1:~$ pip3 install virtualenv
  • Membuat folder kerja misal dengan nama pypython
          wawanhn@Linux1:~$ mkdir pypython
  • Masuk ke direktori pypython
          wawanhn@Linux1:~$ cd pypython
  • Membuat virtualenv
          wawanhn@Linux1:~/pypython$ virtualenv -p python3 venv
  • Masuk ke virtualenv venv
          wawanhn@Linux1:~/pypython$ . venv/bin/activate
  • Setelah masuk ke virtualnev, maka cek versi python. Dalam hal ini versi Python saya Python 3.6.9
         (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$ python --version
         Python 3.6.9
  • Untuk keluar dari virtualenv ketikan perintah deactivate
         (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$ deactivate
  • Jika OK semua, kembali kita masuk ke virtualenv venv dengan perintah seperti sebelumnya . venv/bib/activate
          wawanhn@Linux1:~/pypython$ . venv/bin/activate
  • Maka kita terdapat dalam virtualenv venv dan siap membuat aplikasi django
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$
  • Untuk membuat aplikasi django pertama-tama install django
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$ pip install django==3.0
  • Buat folder untuk aplikasi django kita, misal geoapp1
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$ mkdir geoapp1
  • Masuk ke folder tesebut 
         (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython$ cd geoapp1/
         (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1$ 
  • Buat proejct django, misal (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1$ django-admin startproject geodjango1sdjk
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1$ django-admin startproject geodjango1
          
  • Masuk ke folder aplikasi geodjango1
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1$ cd geodjango1
  • Cek hasil perintah membuat aplikasi django, dimana terdapat folder root direktori geodjango1 dan file manage.py
         (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ ls
         geodjango1  manage.py

  • Masuk ke folder geodjango1
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ cd geodjango1
          geodjango1  manage.py

  • Kemudian cek hasil install django dengan mengetikan perintah 
          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py runserver
  • Kemudian buka alamat 127.0.0.1/8000/
  • Hasilnya dapat dilihat seperti ini, kita berhasil menginstal dan menjalankan django di server.

Install PostgreSQL

  • Jika dalam komputer kita belum ada postgresql maka install postgresql terelbih dahulu lihat ini.
  • Atau singkatnya seperti ini
  • Install postgresql
          wawanhn@Linux1:~$ sudo apt-get install postgresql
  • Buat user untuk postgres
          wawanhn@Linux1:~$ sudo -u postgres psql postgres
          psql (12.3 (Ubuntu 12.3-1.pgdg18.04+1))
          Type "help" for help.

          postgres=# \password postgres
          Enter new password: 
          Enter it again: 
          postgres=# \q

          wawanhn@Linux1:~$ sudo apt update
          wawanhn@Linux1:~$ sudo apt install pgadmin4 pgadmin4-apache2

          selama install akan ditanyakan user dan password untuk masuk ke PgAdmin



  • Kemudian ketikan perintah 
          wawanhn@Linux1:~$ sudo ufw allow http
          [sudo] password for wawanhn: 
          Rules updated
          Rules updated (v6)
          wawanhn@Linux1:~$ sudo ufw allow https
          Rules updated
          Rules updated (v6)

  • Setelah itu buka browser dan ketikan http://localhost/pgadmin4. Masukan user dan password yang dimasukan pada saat install pgadmin

  • Jika tampil halaman ini maka kita berhasil mejalankan apache untuk menampilkan PgAdmin

  • Kemudian ketikan kembali localhost/pgadmin4 di browser sehingga tampil halaman PgAdmin untuk koneksi ke database PostgreSQL. dan buat koneksi ke server dengan cara klik kanan pada bagian Browser di Servers -> Create -> Server. Isikan data user database (yang sudah kita buat) dan database yang kita buat (yang sudah dibuat postgres)
          isi bagian General

         dan pada bagian connection



  • Jika benar maka akan tampil seperti gambar

  • Kemudian buat database dengan nama db_map1, dengan cara klik kanan di Databases - > Create -> Database .. 


Install Plugin atau Ekstensi Postgis
PostGIS digunakan untuk mengelola data spasial di database PostgreSQL. Cara nya ketikan perintah untuk install PostGIS diluar virtualenv. sudo apt-get install postgis



Install Library Psycopg2
  • Dengan menggunakan terminal ketikan perintah (saya install di luar virtualenv supaya bisa dijalankan di virtualenv lain yang dibuat).
          wawanhn@Linux1:~/$ pip install psycopg2-binary

  • Atau jika nanti saat menjalanakan django erdapat error modul psycopg2, maka silahkan install psycopg2 dalam virtualenv dengan perintah tersebut







Membuat Aplikasi di Django
  • Buat aplikasi dengan mengetikan perintah di terminal (dalam folder root)

          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py startapp maps1
     (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ ls
     db.sqlite3  geodjango1  manage.py  maps1
     
Membuat koneksi ke database
selanjutnya kita daftarkan aplikais maps1 dan seting koneksi ke database dengan cara menambahkan kode program di file settings.py yang berada pada project folder geodjango1

INSTALLED_APPS = [
'django.contrib.admin',
'django.contrib.auth',
'django.contrib.contenttypes',
'django.contrib.sessions',
'django.contrib.messages',
'django.contrib.staticfiles',
'maps1',
]

DATABASES = {
'default': {
'ENGINE': 'django.db.backends.postgresql',
'NAME': 'db_map1',
'USER': 'postgres',
'PASSWORD': '<password>',
'HOST': 'localhost',
'PORT': '5432',

}
}


  • Kemudian jalankan server lagi dengan mengetikan perintah


          (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py runserver


  • maka tampil halaman django seperti sebelumnya tanpa perubahan, karena memang kita belum merubah tampilan halaman depan.
  • Dalam gambar diatas ada informasi teks warna merah yang menunjukan bahwa kit belum memuat tabel2 kedalam database. Maka selanjutnya kita akan melakukan migrasi dengan menambahkan tabel2 yang dibutuhkan untuk aplikasi kita misal tabel user, admin, session dsb.
  • Untuk melakukan migrasi ketika perintah: migarte dan makemigrations
   (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py migrate
       (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py makemigrations


    •  Selanjutnya jalankan lagi server dan cek browser, dan buka juga alamat 127.0.0.1:8000/admin maka akan menampilkan halaman admin.

    • Selanjutnya kita akan buat user admin, ketikan perintah python manage.py createsuperuser
    (venv) wawanhn@Linux1:~/pypython/geoapp1/geodjango1$ python manage.py createsuperuser


    • Silahkan coba lagi masuk ke halaman 127.0.0.1/admin dan masukan username dan password yang sudah dibuat, sehingga tanpil halaman admin

    Oke sekian dulu nanti dilanjut, dan mohon maaf tulisan masih berantakan karena. Nanti akan dirapihkan dan disusun ulang supaya enak dibaca dan terstruktur.

    Semoga bermanfaat. @wawanhn






    referensi:

    Alternatif IDE untuk Programming Python di Linux dan Windows

    Alternatif IDE untuk Programming Python di Linux dan Windows
    Saya akan berbagi list IDE yang bisa digunakan dalam membuat pemrograman menggunakan python yang sangat handal dan bisa digunakan di Windows dan Linux.

    1. Visual Studio Code



    Bisa di download disini Download

    2. Atom

    Bisa di download disini Download

    3.  Anaconda



    Bisa di download disini Download

    Semoga bermanfaat. @wawanhn

    Referensi:
    https://linuxhint.com/python_ide_ubuntu/

    Mengatasi error "Unable to locate package” saat install Package dengan APT


    Saat Anda baru memulai menginstal linux ubuntu kemudian ingin menginstal aplikasi menggunakan perintah apt mungkin ada yang mengalami kendala atau error seperti  "Unable to locate package”. Seperti gambar dibawah.


    Maka untuk mengatasi error tersebut lakukan langkah berikut. Buka aplikasi Software & Update, kemudian pada Tab Ubuntu Software ceklis semua option downloadable from Internet termasuk source code dan pilih server mana yang akan di download oleh kita.

    Kemudian lakukan update dengan mengetikan perintah sudo apt-get update di terminal, dan tunggu sampai selesai.



    Setelah berhasil mengupdate ubuntu, coba lakukan instal paket dengan perintah sudo apt install <nama_package> kembali... Semoga bermanfaat @wawanhn



    Monday, May 11, 2020

    Meeting Online dengan Google Meet

    Meeting Online dengan Google Meet

    Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini melanda seluruh belahan negara di dunia telah mengubah kehidupan kita dengan sangat drastis. Hampir semua sektor sangat merasakan dampaknya, termasuk salah satunya dengan adanya perubahan pola kehidupan. Salah satunya adalah fenomena WFH (work from home), dimana kita dituntut untuk berada tetap di rumah untuk mengerjakan segala aktifitas kehidupan baik bekerja, belajar maupun beribadah. Meskipun semua aktivitas dilakukan di rumah saja, tapi kita tetap diharapkan bisa produktif dan terus berkembang.

    Salah satu alternatif untuk mendukung WFH untuk tetap produktif adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan teknologi informasi dapat memutus batasan fisik dimana tidak bisa bertemu/bertatap muka langsung untuk melakukan rapat, diskusi, belajar mengajar dan sebagainya.

    Dalam pandemi ini, teknologi informasi untuk meeting online perkembangan penggunaanya sangat pesat di berbagai belahan dunia. Hal ini terjadi karena meski kita WFH tapi pekerjaan tidak boleh tersendat, belajar mengajar tidak boleh berhenti, diskusi/rapat/seminar tidak boleh ikut dibatalkan juga. Teknologi menawarkan aplikasi untuk bisa belajar, rapat, seminar secara online yaitu dengan menggunakan zoom, skype dan lain sebagainya.

    Saat ini salah satu kabar baik penggunakn aplikasi meeting online adalah dengan di gratiskannya Google Meet, yang merupakan salah satu platform aplikasi komunikasi lewat video panggilan (video call) maupun chat yang sudah dikembangkan sejak tahun 2013 dimana sebelumnya aplikasi ini hanya diperuntukan bagi yang melakukan langganan saja. Bagi google, mungkin juga digratiskannya aplikasi ini untuk meredam perkembangan pengguna aplikasi zoom yang semakin pesat meningkat sejak ada pandemi covid-19 di dunia. Dan bisa sebagai alternatif aplikasi meeting online bagi yang khawatir kalau mengunakan aplikasi meeting online free dimana terdapat kerentanan keamanan dan sebagainya seperti beberapa kasus yang kita dengar belakangan ini.

    Berbagai kelebihan dari aplikasi Google Meet ini adalah kemudahan untuk menggunakannya dimana tidak terlalu ribet. Dimana di PC hanya membutuhkan akun gmail saja dan untuk yang digunakan di versi mobile dengan menginstal aplikasi Google Meet. Kabarnya aplikasi ini bisa menampung sampai 250 peserta dan dapat disakasikan oleh 100.000 penonton dalam satu domain dalam satu meeting online.

    Untuk dapat menggunakan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    Untuk pengguna PC

    • Buka website Google Meet, selanjtnya kita tinggal pilih button Start Meeting untuk membuat meeting online baru. Serta mengisi join code dalam input text lalu klik Join jika ingin bergabung pada meeting tertentu. Untuk Join kita bisa masukan kode yang terdapat dalam halaman web dari sebuah meeting misal https://meet.google.com/czn-svvq-wdi maka kita bisa mengajukan join ke meeting tersebut dengan memasukan code meeting czn-svvq-wdi 
    • Jika kita akan membuat meeting baru klik Start Meeting, maka akan menampilkan halaman baru yang menampilkan halaman meeting kita. Dimana pada bagian atas broser terdapat alamat web meeting kita dan saat pertama kali kita masuk untuk buat google meet terdapat beberapa konfirmasi untuk mengecek camera dan audio untuk persiapan meeting online.
    • Dalam halaman tersebut terdapat dua button yaitu Join Now dan Present. Join Now adalah saat kita ingin masuk ke meeting baru kita (dengan alamat yang terdapat dalam address web) dan Present adalah saat kita ingin presentasi untuk menampilkan tampilan layar komputer kita misalkan untuk menampilkan file presentasi atau demo aplikasi dan lain sebagainya.
    • Setelah kita pilih Join Now maka menampilkan halam meeting kita, dimana terdapat tampilan untuk melakukan invite atau mengajak orang untuk masuk dalam meeting kita dengan klik Add people. Selanjutnya tambahkan orang-orang yang akan masuk ke metting kita dengan menginvite lewat email.
    • Bagi orang yang di invite untuk meeting kita, maka dalam email mereka tedapat link JOIN MEETING untuk bergabung terhadap meeting tersebut. Jika dibuka di komputer maka otomatis membuka browser yang menampilkan halaman meeting. 
    • Di bagian meeting kita (admin pembuat meeting) akan ada konfirmasi jika ada user yang tidak kita invite untuk masuk ke meeting kita atau saat pertama kalinya user bergabung dengan meeting kita. Kita bisa pilih terima (Admit) atau tidak. Hal ini untuk meminimalisir atau mencegah penyusup dalam meeting.
    • Setelah bergabung di Meeting, terdapat beberapa menu:
      • Meeting detail, untuk melihat informasi meeting dan attachment file,
      • mute/unmute audio, untuk mematikan dan menjalankan audio (dimana sebagai admin dapat mematikan atau menghidupkan audio para peserta rapat, sedangkan untuk peserta rapat hanya dapat menghidupkan dan mematikan audio masing-masing), 
      • tanda telpon, untuk mengahiri atau keluar dari meeting
      • menu untuk menampilkan dan menonaktifkan camera,
      • menampilkan dan mematikan text subtitel,
      • menu untuk mengganti ke tampilan presentasi
      • dan menu lain untuk mengatur layout, full screen, setting audio/microphone
      • menu untuk melihat para peserta meeting dan menginvite peserta meeting lagi.
    Untuk Pengguna Mobile (Android)
    • Pertama kali install aplikasi google meet, sign in dalam aplikasi tersebut menggunakan akun gmail (dalam aplikasi kita dapat melakukan switch ke akun gmail lain).
    • Setelah itu buka aplikasi google meet, terdapat dua menu yaitu +New meeting untuk membuat meeting dan Meeting code untuk bergabung ke meeting tertentu. Dan jika pernah melakukan meeting atau ikut meeting sebelumnya maka aka ada dan menu Present untuk melakukan tampilan presentasi di meeting tertentu dan menu untuk rejoin ke meeting tertentu.
    • Jika ingin membuat meeting baru, klik +New meeting.
    • Selanjutnya akan masuk ke halaman meeting baru dimana saat pertama akan menampilkan jendela windows untuk menambahkan peserta meeting dengan cara melakukan share bisa melalui email, whastapp, twitter dan sebagainya.
    • Sama seperti di PC saat berlangsungnya meeting kita bisa manambahan peserta, chating dan setting mute/unmute peserta (jika sebagai admin rapat).
    • Fitur lainnya sama seperti versi PC dengan sedikit penyederhanaan.
    Oke terima kasih sudah menyimak tulisan sederhana ini semoga bermanfaat dan menjadi salah satu alternatif untuk melakukan meeting online. @wawanhn


    Tuesday, February 25, 2020

    Konversi File SHP ke Postgresql dengan menggunakan file SQL

    Konversi File SHP ke Postgresql dengan menggunakan file SQL

    Saat kita membuat geodatabase dengan mengggunakan PostgreSQL kita akan menginputkan data dari berbagai format data GIS. Salah satu format data yang paling sering digunakan adalah shapefile (shp). Bagaimana memasukan atau konversi data tersebut ke PostgreSQL akan saya bahas dalam tulisan ini.

    Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menginput data atau file shp ke geodatabase  PostgreSQLdigunakan adalah dengan menggunakan file .SQL,  yaitu sebagai berikut:


    • Misal dalam latihan ini akan menginput data spasial Batas_Kecamatan.shp, maka letakan file shp tersebut dalam sebuah folder kerja kita.
    • Kemudian dengan menggunakan command prompt ketikan perintah dengan format shp2pgsql -I [nama file shp] public.[nama table] > [nama output file .sql] dalam langkah ini saya ketikan perintah shp2pgsql -I Batas_Kecamatan.shp public.Batas_Kecamatan > Batas_Kecamatan.sql


    • Setelah perintah tersebut makan dihasilkan file Batas_Kecamatan.sql dalam folder kerja. Selanjutnya adalah mengkonversi file .sql menjadi sebuah tabel di PostgreSQL. Dalam latihan kali ini kita akan mengkonversi file .sql menjadi tabel dengan nama Batas_Kecamatan dalam database yang ada di Server PostgreSQL. Misal dalam hal ini saya simpan di database Test (jika belum ada database dengan nama Test, maka sebelumnya buat dulu database tersebut). Ketikan perintah dengan format: shp2pgsql -U [username] -f [nama file .SQL] -d [database]. Dalam langkah ini ketikan perintah shp2pgsql -U postgres -f Batas_Kecamatan.sql -d Test.
    • Jika perintah tersebut berhasil di eksekusi maka selesailah mengkonversi file shapefile (shp) kedalam geodatabase PostgreSQL dengan menggunakan file .SQL. Untuk melihat hasilnya dapat dilihat dengan menggunakan PgAdmin atau dengan menggunakan perintah di command prompt.
    • Untuk perintah di command prompt ketikan: psql -U postgres -d Test. Dengan penjelasan bahwa postgres adalah nama username dan Test adalah nama database. Dan setelah masuk ke database Test, silahkan ketikan \dt untuk melihat tabel-tabel yang ada dalam database, seperti terlihat dalam gambar di bawah.

    Demikian tulisan singkat ini, di tulisan selanjutnya akan memaparkan cara konversi shapefile (shp) ke dalam PostgreSQL dengan cara lain. Semoga bermanfaat @wawanhn 

    Friday, January 24, 2020

    Download Data Iklim dari BMKG


    Iklim dinyatakan dengan besaran unsur fisika atmosfer yang nantinya disebut unsur iklim atau unsur cuaca. Unsur iklim atau unsur cuaca terdiri atas suhu udara, intensitas radiasi surya, lama penyinaran, kecepatan dan arah angin, kelembaban udara, tekanan udara, penutupan awan, presipitasi (curah hujan), serta evapotranspirasi (Nasir, 2008). Cuaca merupakan kondisi yang mewakili keadaan atmosfer dalam jangka pendek pada suatu tempat tertentu. Adapun iklim merupakan rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca dalam jangka panjang yang mencakup suatu tempat yang luas. Data iklim maupun cuaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari baik pertanian, perkebunan, maupun penelitian.

    Bagi yang membutuhkan data iklim secara series dari stasiun-stasiun pengematan BMKG dapat mengunduh di website data online BMKG. website Aplikasi Data Online - Ousat Database BMKG adalah  aplikasi layanan data bagi peengguna data yang sudah teregistrasi di website BMKG. Untuk dapqat mengunduh data silahkan klik disini dengan terlebih dahulu melakukan registrasi.

    Data Iklim yang tersedia di website data online BMKG adalah sebagai berikut:


    • Curah Hujan
    • Temperatur: Maksimum, Minimum, Rata-rata
    • Kelembaban Rata-rata
    • Kecepatan Angin: Maksimum, Rata-rata
    • Arah Angin: Terbanyak, Saat Kecepatan Maksimum
    • Lamanya Penyinaran Matahari
    Silahkan dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung pekerjaan Anda. Terima kasih sudah menyimak. @wawanhn

    Thursday, January 23, 2020

    Download Data DEMNAS BIG


    Seamless Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS) merupakan dalah satu produk digital dari BIG yang  dibangun dari beberapa sumber data meliputi data IFSAR (resolusi 5m), TERRASAR-X (resolusi 5m) dan ALOS PALSAR (resolusi 11.25m), dengan menambahkan data Masspoint hasil stereo-plotting. Resolusi spasial DEMNAS adalah 0.27-arcsecond, dengan menggunakan datum vertikal EGM2008.


    DEMNAS diluncurkan BIG sejak tahun 2018 untuk seluruh wilayah Indonesia. Dengan hadirnya data DEMNAS tentu sangat bermanfaat sekali dalam menyediakan kebutuhan data DEM dengan skala detail yaitu resolusi 8 meter. 

    Data DEMNAS dapat diperoleh dari link ini, dengan cara bagi yang belum punya akun harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

    Menurut web BIG didapat informasi informasi spesifikasi sebagai berikut:

    Spesifikasi Data

    Data DEMNAS yang dirilis dipotong sesuai dengan Nomor Lembar Peta (NLP) skala 1:50k atau 1:25k, untuk setiap Pulau atau Kepulauan. Ringkasan data set karakteristik DEMNAS, seperti berikut:
    ItemKeterangan
    Nama fileDEMNAS_xxxx-yy-v1.0.tif untuk NLP 1:50k dan DEMNAS_xxxx-yyy-v1.0.tif  untuk 1:25k. xxxx-yy menunjukkan nomor lembar peta RBI dan v1.0 menunjukkan rilis versi 1.0
    Resolusi0.27-arcsecond
    DatumEGM2008
    Sistem KoordinatGeografis
    FormatGeotiff 32bit float
    Sementara itu data BATNAS dibagi dalam blok dengan luas 5 derajat x 5 derajat dengan pertimbangan besaran data dan memudahkan proses download. Spesifikasi data BATNAS, seperti berikut:
    ItemKeterangan
    Nama fileBATNAS_xxxE-xxxE_yyy-yyy_EGM_v1.0.tif atau BATNAS_xxxE-xxxE_yyy-yyy_MSL_v1.0.tif, xxx batas timur dan barat, dan yyy menunjukkan batas selatan sampai utara serta  v1.0 menunjukkan rilis versi 1.0. EGM dan MSL masing-masing menunjukkan datum tinggi yang digunakan sebagai acuan.
    Resolusi6-arcsecond
    DatumEGM2008 dan MSL
    Sistem KoordinatGeografis
    FormatGeotiff 32bit float

    Menggabungkan Data DEMNAS

    Untuk menggabungkan data DEMNAS dalam potongan NLP menjadi sebuah data seamless dengan area yang lebih luas, dapat digunakan Geospatial Data Abstraction Library (GDAL).  Berikut contoh penggabungan data dengan GDAL menggunakan terminalMenggabungkan 10(sepuluh) NLP data DEMNAS hanya diperlukan waktu 5 detik, dengan instruksi seperti berikut:
    [kebo@tides SAMPLE]$ ls
    DEMNAS_1314-23.tif DEMNAS_1314-31.tif DEMNAS_1314-34.tif DEMNAS_1314-61.tif DEMNAS_1314-63.tif
    DEMNAS_1314-24.tif DEMNAS_1314-33.tif DEMNAS_1314-52.tif DEMNAS_1314-62.tif DEMNAS_1314-64.tif
    [kebo@tides SAMPLE]$ echo "gdal_merge.py -o DEMNAS_large_area.tif" > list1
    [kebo@tides SAMPLE]$ ls DEMNAS_*.tif | tr -d ' \n ' | sed -e 's/.tif/.tif /g' > list2
    [kebo@tides SAMPLE]$ paste list1 list2 > command.sh
    [kebo@tides SAMPLE]$ sh command.sh
    0...10...20...30...40...50...60...70...80...90...100 - done.

    Plotting data DEMNAS

    Plotting data DEMNAS dapat dilakukan dengan Generic Mapping Tool (GMT) dan GDAL untuk konversi data dari GeoTiff menjadi NetCDF. Sebagai contoh, penggunaan bourne-shell script sederhana (plot_demnas.bash) dengan perintah sebagai berikut:
    bash-3.2$ bash plot_demnas.bash 
     penggunaan: bash plot_demnas.bash file_input.tif file_output.eps max_elev(meters)
     contoh: bash plot_demnas.bash DEMNAS_0718-54_v1.0.tif DEMNAS_0718-54_v1.0.eps 200
    bash-3.2$ bash plot_demnas.bash DEMNAS_0718-54_v1.0.tif DEMNAS_0718-54_v1.0.eps 15
    Input file size is 3333, 3333
    0...10...20...30...40...50...60...70...80...90...100 - done.
    grd2cpt: Processing input grid(s)
    grd2cpt: Mean and S.D. of data are 4.1996872704 2.81747693968
    grdgradient: Processing input grid
    grdgradient:  Min Mean Max sigma intensities:grdgradient: -0.511577595155 9.02550576079e-05 0.53745034241 0.0418320305703
    grdhisteq: Processing input grid