Sunday, October 9, 2022

Membuat Aplikasi Django dan PostgreSQL dengan menggunakan Docker cara 1

Docker adalah layanan yang menyediakan kemampuan untuk mengemas dan menjalankan sebuah aplikasi dalam sebuah lingkungan terisolasi yang disebut dengan container. Dengan adanya isolasi dan keamanan yang memadai memungkinkan kamu untuk menjalankan banyak container di waktu yang bersamaan pada host tertentu. 

Docker adalah software open-source yang digunakan untuk meluncurkan (deploy) aplikasi di dalam container virtual. Dengan container virtual ini (containerization), aplikasi bisa dijalankan secara terisolasi di environment yang kompleks sehingga tidak menimbulkan masalah pada environment lainnya.

Docker ini diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Solomon Hykes pada acara PyCon. Beberapa bulan setelahnya docker secara resmi diluncurkan, tepatnya pada tahun 2014.

Cara Kerja Docker

Cara kerja Docker adalah dengan menciptakan sebuah ruang isolasi untuk meluncurkan aplikasi atau layanan. Ruang isolasi ini disebut Container, seperti ‘wadah’ yang akan menampung suatu benda agar tidak tumpah ke area lain.

Penjelasan Singkat tentang Container Docker

Docker container adalah sebuah paket software yang berisi semua dependensi yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Semua konfigurasi dan instruksi untuk memulai atau menghentikan container diperintahkan oleh sebuah komponen yang disebut ‘image Docker’.

Container ini menghindarkan user dari masalah kompatibilitas yang mungkin terjadi ketika menjalankan aplikasi di beberapa sistem yang berbeda. Sebab, dengan container ini, software akan berjalan dengan cara yang sama di environment mana pun.

Kapan pun image dijalankan user, container baru akan dibuat.

Pengelolaan container juga mudah berkat bantuan Docker API atau command line interface (CLI). Apabila beberapa container diperlukan, user bisa mengontrolnya dengan Docker compose tool.

Selain container yang baru saja dibahas, arsitektur Docker terdiri dari empat komponen utama, yaitu:

  • Client Docker – komponen utama untuk membuat, mengelola, dan menjalankan aplikasi dalam container. Client Docker adalah metode utama untuk mengontrol server Docker melalui CLI seperti Command Prompt (Windows) atau Terminal (macOS, Linux).
  • Server Docker – juga disebut daemon Docker. Server Docker menunggu permintaan REST API yang dibuat oleh client Docker serta mengelola image dan container.
  • Image Docker – komponen yang memerintahkan server Docker terkait persyaratan tentang cara container Docker dibuat. Image bisa didownload dari website seperti Docker Hub. Anda juga bisa membuat custom image, yaitu dengan membuat Dockerfile dan meneruskannya ke server. Perlu diketahui bahwa Docker tidak menghapus image yang tidak digunakan, jadi user harus menghapus data image sendiri agar tidak menumpuk.
  • Registry Docker – aplikasi sisi server open-source yang digunakan untuk menghosting dan mendistribusikan image Docker. Registry sangat berguna untuk menyimpan image secara lokal dan mengelolanya sepenuhnya. Atau, user bisa mengakses Docker Hub yang tadi disebutkan, yang merupakan repositori image Docker terbesar di dunia.

Fungsi Docker

Docker memiliki banyak fungsi untuk berbagai contoh penerapan. Di bagian ini, kami akan membahas fungsi Docker dan tiga contoh umum penggunaannya.

Mencoba Software Baru

Dengan Docker, Anda bisa mencoba software baru tanpa harus menginstalnya secara manual. Docker juga berguna kalau Anda memerlukan software yang harus disiapkan cepat.

Sebagai contoh, proses setup server MySQL bisa memakan waktu lama. Nah, dengan Docker, Anda hanya memerlukan satu perintah melalui CLI untuk melakukannya.

Mempelajari CLI

Meskipun bisa berjalan pada semua jenis perangkat, tadinya Docker dirancang khusus untuk Linux. Jadi, kami menyarankan agar Anda mengonfigurasinya pada sistem yang berbasis Linux.

Dengan begitu, Anda pun bisa mempelajari administrasi sistem, command line interface, dan scripting lebih lanjut dengan lebih baik.

Mengurangi Risiko Insiden

Apabila terjadi kegagalan hardware, user bisa segera mengembalikan perubahan apa pun yang dibuat kalau tersedia image Docker.

User hanya perlu mengimpor backup image ke perangkat baru, lalu Docker akan membereskan sisanya. Backup image Docker juga berguna saat developer ingin melakukan rollback ke versi lama software tertentu karena adanya bug atau masalah kompatibilitas.

Kelebihan dan Kekurangan Docker

Nah, setelah Anda memahami apa itu Docker dan fungsinya, sebaiknya cari tahu juga kelebihan dan kekurangannya. Meskipun memiliki banyak manfaat, Docker juga memiliki kelemahan dalam beberapa aspek. Di bagian ini, kami akan membahas kelebihan dan kekurangan software ini.

Kelebihan Docker

  • Portabilitas – daya tarik utama Docker adalah portabilitasnya. Docker memungkinkan user membuat atau menginstal aplikasi kompleks di perangkat, dan aplikasi tersebut dijamin bisa berjalan. Docker container memiliki semua yang dibutuhkan aplikasi, hanya dengan sedikit atau bahkan tanpa input dari user.
  • Automasi – dengan bantuan cron job dan Docker container, user bisa mengotomatiskan pekerjaan dengan mudah. Automasi membantu developer menghindari tugas yang membosankan dan repetitif, serta menghemat waktu.
  • Komunitas – Docker memiliki channel Slack khusus, forum komunitas, dan ribuan kontributor di website developer seperti StackOverflow. Terlebih lagi, ada lebih dari 9 juta image container yang dihosting di Docker Hub.

Kekurangan Docker

  • Kecepatan – meskipun akan lebih cepat untuk menjalankan aplikasi melalui Docker container daripada di VM, Docker masih lebih lambat dibandingkan dengan menjalankan aplikasi secara native pada server fisik.
  • Kemudahan penggunaan – Docker tidak dimaksudkan untuk menjalankan aplikasi yang memerlukan Graphical User Interface (GUI). Artinya, user harus familiar dengan baris perintah/command line, dan melakukan semua tindakan di sana. Alur belajar yang rumit, keterbatasan OS tertentu, dan frekuensi update yang lumayan menjadikan Docker sulit untuk dipahami. Bahkan, ketika Anda merasa sudah memahami Docker luar dalam, masih ada orkestrasi yang perlu dipertimbangkan, yang menjadikannya makin kompleks.
  • Keamanan – Docker berjalan pada sistem operasi host, yang berarti software berbahaya apa pun yang bersembunyi di balik containernya bisa sampai ke mesin host.

Docker vs Virtual Machine

Meski Docker dan Virtual Machine (VM) memiliki fungsi yang serupa, ada perbedaan dari keduanya dalam hal performa, dukungan OS, dan portabilitas.

Perbedaan Docker dan Virtual Machine adalah, container Docker menggunakan OS yang sama dengan host, sedangkan VM memiliki OS tamu yang berjalan dari sistem host. Metode operasi ini memengaruhi performa, kebutuhan hardware, dan dukungan OS.

Agar lebih mudah, simak detail perbandingannya pada tabel di bawah ini.

DockerVirtual Machine
OSMenggunakan OS yang sama antar-containerOS baru untuk setiap VM
KeamananKurang aman karena OS dan kernel digunakan bersamaLebih aman karena VM tidak berbagi sistem operasi
PerformaPerforma cepat bahkan dengan beberapa containerMakin banyak VM, performa makin kurang stabil
Waktu bootingCepat (dalam hitungan detik)Lambat (dalam hitungan menit)
MemoriRinganMemerlukan banyak memori
Kebutuhan ruang penyimpananBiasanya dalam ukuran megabyteBiasanya dalam ukuran gigabyte
PortabilitasMudah diluncurkan di berbagai lingkunganVM sulit di-port ke sistem lain

Meskipun teknologi container Docker lebih unggul pada hampir semua aspek, VM lebih aman karena sistem operasinya tetap terpisah (independen) dari hardware.

Oke kali ini kit acoba akan membuat aplikasi Django dan PostgreSQL di Windows dengan menggunakan Docker, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Download aplikasi Docker disini
  • Buka command prompt dan tempatkan di direktori yang telah ditentukan
  • Buat direktori kerja, misal dengan nama djangodockertest. Di command promt masukan perintah:
mkdir djangodockertest
  • Masuk ke direktori kerja yang tadi dibuat
cd djangodockertest
  • Buat file baru dengan nama requirements.txt untuk menyimpan daftar library atau paket aplikasi yang akan diinstal yang dibutuhkan Django. Misal dalam contoh ini saya menggunakan  vim  sebagai editor teks seperti yang ada di Linux atau Mac. Untuk mendonload aplikasi silahkan dapatkan disini
vim requirements.txt
  • Masukan daftar aplikasi
Django~=4.0.0
psycopg2-binary==2.9.3
  • Buat file dengan nama Dockerfile
vim Dockerfile
  • Masukan kode berikut
FROM python:3
ENV PYTHONUNBUFFERED 1
WORKDIR /code/
COPY requirements.txt /code/
RUN pip install -r requirements.txt
COPY . /code/
  • Buat file dengan nama docker-compose.yml
vim docker-compose.yml
  • Masukan kode
version: "3.9"

services:
    db:
      image: postgres
      volumes:
      - ./data/db:/var/lib/postgresql/data
      environment:
      - POSTGRES_DB=postgres
      - POSTGRES_USER=postgres
      - POSTGRES_PASSWORD=password
    web:
      build: .
      command: python manage.py runserver 0.0.0.0:8000
      volumes:
        - .:/code
      ports:
        - "8000:8000"
      depends_on:
        - db

  • Buat project baru Django, misal dengan nama djangodockertest
 vim docker-compose run web django-admin startproject djangodockertest
  • Ubah setingan Database di file settings.py yang terdapat di folder djangoprojecttest. dengan catatan di komputer lkal sudah diinstal PostgreSQL dan buat database tertentu.
DATABASES = {
    'default': {
        'ENGINE': 'django.db.backends.postgresql',
        'NAME': 'postgres',     #sesuaikan
        'USER': 'postgres',     #sesuaikan
        'PASSWORD': 'password', #sesuaikan
        'HOST': 'db', #sesuai setingan di docker-compose.yml
        'PORT': 5432,
        }
}
  • Buat makemigrations
docker-compose run web python manage.py makemigrations
  • Lakukan migrasi
docker-compose run web python manage.py migrate
  • Jalankan perintah docker-compose up
docker-compose up
  • Test buka server dengan buka di browser dan masuk ke 127.0.0.1:8000, jika berhasil maka akan tampil halaman awal aplikasi Django.
  • Selanjutnya, lakukan langkah-langkah untuk membuat user admin dan lain sebagainya. 
  • Jika ingin mematikan service Docker, maka ketikan perintah: 
docker-compose down



Demikian contoh sederhana cara menggunakan Docker untuk membuat aplikasi Django dan PostgreSQL, semoga bermanfaat. @wawanhn



Sumber:
https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-docker?
https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-docker/
Previous Post
Next Post

0 comments: