Sunday, October 14, 2018

Menggabungkan Beberapa Layer di ArcGIS


Perangkat lunak ArcGIS sangat lengkap dalam melakukan analisis maupun operasi dalam mengelola data spasial. Salah satu hal yang biasa dilakukan dalam mengolah data spasial vektor adalah bagaimana menggabungkan (merge) beberapa layer yang mempunyai karkateristik yang sama menjadi satu layer baru.

Sebagai contoh saat saya mendowload data RBI taguna lahan dari BIG didapatkan untuk data yang terdiri dari beberapa layer tataguna lahan secara terpisah yaitu layer pemukiman, layer perkebunan, layer sawah, layer semak belukar dan layer-layer lainnya.

Untuk memudahkan analisis dan pengolahan data spasial tersebut maka akan lebih mudah untuk mengolah data tataguna lahan tersebut dalam satu layer. Dengan demikian layer-layer tataguna lahan tersebut harus dijadikan satu.

Jika kita menggunakan perangkat lunak ArcGIS maka untuk menggabungkan beberapa layer di ArcGIS dapat dilakukan dengan satu langkah menggunakan fungsi merge di ArcGIS.

Langkah yang dilakukan adalah buka layer-layer tataguna lahan tersebut di ArcMap, kemudian buka toolbox Data Management Tool -> General -> Merge kemudian setelah terbuka windows toolbox merge maka di bagian Input Datasets masukan layer-layer yang akan kita gabungkan.

Tentukan nama layer hasil penggabungkan dalam Output Datasets.

Kita dapat melihat field-field yang akan digabung dan disimpan dalam tabel layer hasil penggabungan.

Sebagai catatan sebelum kita menggabungkan layer, kita harus memastikan bahwa di dalam tabel layer kita terdapat field atau kolom yang dijadikan acuan untuk setiap objek dalam layer yang akan kita gabungkan. Sebagai contoh saat kita akan menggabungkan layer-layer tataguana lahan yang terdiri dari layer pemukiman, sawah, perkebunan dan lain-lain. Maka dalam layer pemukiman harus ada field atau kolom yang berisi informasi layer tersebut, misal dalam layer pemukiman terdapat field atau kolom jenis yang berisi data pemukiman, begitu juga untuk layer-layer lainnya berlaku sama.

Setelah dilakukan seting terhadap input datasets dan output dataset terkahir klik button OK dan tunggu sampai proses penggabungan layer berhasil dilakukan.


Demikian artikel mengenai menggabungka layer-layer di ArcGIS, semoga bermanfaat.

Monday, January 29, 2018

Mengenal Data Spasial


Saat ini dengan perkembangan teknologi informasi, maka setiap data dan informasi dapat ditampilkan dalam sebuah data spasial yang lebih mempunyai makna  dan nilai lebih dibandingkan hanya ditampilkan dalam bentuk sederhana seperti dalam bentuk tabel ataupun hanya gambar saja. Data  yang dimaksud  memiliki atrribut spasial sehingga dapat diketahui atribut lokasi (geospasial) di permukaan bumi atau dalam arti sederhana setiap data tersebut diketahui lokasi nya dipermukaan bumi.

Untuk lebih mengerti mengenai data spasial dan karakteristiknya maka dalam tulisan ini akan dibahas secara umum mengenai data spasial yang biasa dikelola dalam sebuah Sistem Informasi Geografis. Saat ini data SIG dapat digunakan dan telah digunakan dalam semua aspek kehidupan dari mulai riset, bisnis, pendidikan, sosial budaya bahkan militer.

Data Spasial
Data spasial merupakan data yang bereferensi geografis atas representasi di permukaan bumi atau dengan kata lain data yang mempunyai informasi lokasi di permukaan bumi. Dalam perkembangannya data spasial bukan hanya data yang bereferensi di permukaan bumi saja namun bereferensi di atas permukaan bumi (udara) dan di bawah permukaan bumi (dibawah laut maupun dibawah tanah).

Data spasial secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu data vektor dan data raster. Data vektor merefresentasikan data dalam bentuk vektor (titik, garis dan area atau polygon) sedangkan data raster merefresentasikan data bentuk piksel-piksel atau yang disebut citra/image.


Data Vektor
Data vektor menampilkan data SIG dalam bentuk titik, garis atau are (polygon) yang mempunyai atribut. Data spasial berbentuk titik merefresentasikan lokasi suatu data atau penomena dipermukaan bumi seperti lokasi ibukota, lokasi gedung, lokasi tiang listrik, titik tinggi dan sebagainya yang dapat direfresetasikan dalam bentuk titik. Data vektor jenis ini terdiri dari satu nilai x dan y dan bisa juga memiliki nilai z misal nilai ketinggian.

Data vektor yang berbentuk garis (line atau polyline) data yang merefrentasikan suatu penomena di bumi seperti jalan, sungai, ataupun alur navigasi dan lain-sebagainya. Data ini terdiri dari nilai x dan y yang berurutan dan bisa dihitung panjangnya.

Dan terakhir data yang berbentuk polygon adalah data yang merefresentasikan penomena dibumi yang mempunyai wilayah atau luasan, misalnya batas administrasi desa, kecamatan, kabuaten, proponsi, negara, danau, waduk, laut, tutupan lahan dan lain sebagainya. Data ini terdiri dari nilai x dan y yang berurutan dan bersifat tertutup serta bisa dihitung luasannya.

Data Raster
Data rater merefresentasikan objek di permukaan, atas, bawah bumi dalam bentuk matrik atau piksel-piksel yang membentuk grid yang secara sederhana bisa kita sebut citra atau gambar. Setiap piksel-piksel tersebut mempunyai nilai atribut lokasi (x,y). Dan setiap piksel tersebut bisa mempunyai resolusi yang berbeda-beda dalam merefresentasikan objek tergantung dari kedetailan dalam pengambilan data. Sehingga data raster dalam soal resolusi nya bisa dibagi menjadi data resolusi tinggi, menengah dan tinggi.

Contoh dari data spasial raster adalah:
  • Resolusi rendah (red: diatas 30 meter): Terra Modis, NOAA 
  • Resolusi menengah (red: 4 -30 meter):ASTER, Landsat 7, Alos
  • Resolusi tinggi (red: resolusi 0,4 - 4 meter): GeoEye-1, WorldView-2, WorldView-1, QuickBird, IKONOS, FORMOSAT-2, and SPOT-5.
Sumber: https://lajugandharum.wordpress.com/2011/01/07/kesepadanan-skala-peta-dan-resolusi-spasial-citra/

Demikian tulisan sederhana ini semoga bermanfaat dan nanti di suatu saat akan lebih didetailkan karena penjelasan yang dijabarkan diatas masih bersifat global sekali. @wawanhn

Sumber:
https://lajugandharum.wordpress.com/2011/01/07/kesepadanan-skala-peta-dan-resolusi-spasial-citra/
https://grivinayuliantika.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-citra-dari-resolusi.html
https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2016/10/defenisi-data-spasial-dan-format-data.html
https://selfaseptianiaulia.wordpress.com/2013/05/17/pertemuan-1-macam-macam-jenis-citra-satelit-dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-pada-landsat/