Monday, October 28, 2019

Cara Mengecek Rekening yang Terduga Penipuan

Cara Mengecek Rekening yang Terduga Penipuan
Bagi yang sering berkaitan dengan jualan online tentulah harus memiliki kewaspadaan terkait penipuan yang melibatkan pembayaran lewat transfer bank. Bagi yang sudah berpengalaman dan malang melintang dalam aktivitas jual beli online biasanya punya sensitifitas tinggi terhadap oknum atau kemungkinan penipuan-penipuan yang mungkin terjadi.

Namun bagi kita yang masih awam dalam jual beli online, sikap kehati-hatian merupakan sikap yang sangat diperlukan sebelum kita memutuskan untuk melakukan transaksi online. Adapun saah satu cara untuk mengetahui atau berhati-hati terhadap penipuan online adalah dengan melakukan pengecekan terhadap Nomor Rekening yang digunakan untuk pembayaran atau transfer.

Salah satu website yang menyediakan informasi tentang kemungkinan nomor rekening yang berpotensi melakukan penipuan hasil dari laporan-laporan masayarakat atau warganet adalah website Kredibel.co.id.

Cara nya cukup sederhana kita tianggal buka website tersebut dan masukan nomor rekening yang akan kita cek dengan cara klik button Check.



Saya coba beberapa nomor rekening yang pernah kirim-kirim lewat sms yang kemungkinan penipuan, saya cek di website tersebut memang sudah ada yang melaporkan bahwa rekening tersebut terkait dengan penipuan.

Dan seandainya kita mempunyai nomor rekening yang terkait dengan penipuan kita dapat melaporkan di website tersebut dengan menambahkan berbagai data yang diminta dengan sebelumnya mendaftar/login di website tersebut.

Terima kasih sudah menyimak semoga bermanfaat tulisan sederhana ini. @wawanhn

Friday, October 25, 2019

Mosaic Citra Landsat Menggunakan ArcGIS

Mosaic Citra Landsat Menggunakan ArcGIS
Setelah sekian lama tidak update tulisan, kali ini akan berbagi lagi tulisanterkait dengan GIS yaitu tentang bagaimana cara membuat mosaic citra landsat dengan menggunakan ArcGIS. Sebagaimana diketahui mosaic citra yaitu menggabungkan beberapa citra menjadi satu citra yang utuh. sebagai contoh saat kita melakukan download citra landsat untuk wilayah tertentu yang luas membutuhkan lebih dari 1 scene citra landsat. Untuk memudahkan kita melakukan interpretasi atau analisis dalam sekala regional yang besar tentu lebih efektif jika kita gabung atau mosaic beberapa scene citra tersebut menjadi satu file citra.

Dalam contoh ini saya akan menggunakan citra landsat 7 ETM+ yang dapat di download di website USGS

Download Citra Landsat Gratis Bagian 2.

Saya telah download citra landsat 7 ETM + sebagai berikut:


  • Citra Landsat 7 ETM + Path 121 Row 065, dengan akuisisi data tanggal 5 September 1999
  • Citra Landsat 7 ETM + Path 122 Row 065, dengan akuisisi data tanggal 12 Mei 2001

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Citra

Seperti disebutkan sebelumnya saya sudah punya 2 scene citra landsat 7 ETM +. Citra landsat tersebut sudah saya combine dari 3 band, dalam contoh ini saya menggunakan kombinasi band 7 4 2 untuk menampilkan warna natural.

Dalam citra landsat tersebut berbentuk persegi dimana pada bagian samping citra tersebut terdapat waran hitam yang menunjukan bahwa di bagian tersebut tidak ada data dan berisi nilai 0 pada band R G B kalau kita lihat dengan menggunakan button identify. Jika kit alangsung mengabungkan atau mosaic citra tersebut makan akan terjadi overlap warna hitam tersebut menimpa citra scene lain. Dengan demikian langkah yangkan kita lakukan adalah menghilangkan nilai 0 tersebut dari citra landsat tersebut. 


2. Copy Raster

Langkah untuk menghilangkan data yang bernilai nilai 0 pada data tersebut salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan toolbox Copy Raster yang berada di Arctoolbox di bagian

 Data Managment Tools -> Raster -> Raster Dataset


Pilih tool Copy Raster untuk menyalin raster baru dari 2 citra landsat diatas dengan memperhatikan beberapa item sebagai berikut


  • Pada bagian input raster pilih raster yang akan di copy
  • Pada bagian Output Raster Dataset tentukan nama dan tempat penyimpanan citra hasil copy
  • Pada bagian Ignore Background Value isi dengan 0
  • Pada bagian NoData Value isi juga nilai 0
  • Kemudian pada bagian Pixel type isi dengan ukuran type data yang sesuai dengan citra tersebut. Ukuran type data tersebut dapat dilihat dengan melakukan klik kanan pada citra tersebut kemudian pilih properties dan lihat pada bagian tab Source. Dalam contoh saya menggunakan 16 BIT UNSIGNED yang artinya ukuran data tersebut maksimal 16 Bit tanpa bilangan negatif (bertanda).
Jika proses copy raster tersebut berhasil maka dapat dihasilkan citra baru seperti ditampilkan dalam gambar di bawah.


Lakukan langkah diatas untuk citra yang satunya lagi.

3. Mosaic to New Raster

Selanjutnya langkah terakhir adalah menggabungkan kedua citra tersebut dengan menggunakan toolbox Mosaic to New Raster yang terdapat dalam ArcToolbox:

Data Managment Tools -> Raster -> Raster Dataset




  • Pada bagian input raster masukan citra yang akan digabung
  • Pada bagian Output Location pilih folder tempat penyimpanan atau geodatabase hasil mosaic citra, dalam contoh ini saya simpan di Geodatabase bawan ArcGIS
  • Tentukan nama citra hasil mosaic di bagian Raster Dataset Name with Extension
  • Kemudian tentukan Spatial Reference for Raster, dalam hal ini saya menggukanan Sistem Koordinat Geografi karena citra teresebut berada pada 2 zona UTM yang berbeda.
  • Kemudian pilih number of band adalah 3, karena citra yang kita mosaic terdiri dari 3 band.
  • Lalu pilih OK.
Jika proses tersebut berhasil maka akan mendapatkan mosaic dari 2 scene citra landsat 7 ETM + seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini.


Okay sekian dulu tulisan mengenai mosaic citra landsat dengan menggunakan ArcGIS, semoga dapat bermanfaat. @wawanhn

Tuesday, June 25, 2019

Tracking Live GPS dengan Google Earth



Di Google Earth kita dapat melakukan tracking dengan menggunakan GPS secara live. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Buka Google Earth.

2. Sambungkan GPS ke komputer dengan menggunakan kabel data.


3. Kemudian koneksikan GPS ke Google Earth dengan memilih menu Tools - > GPS


4. Setting Jendela windows GPS, klik pada tab Realtime kemudian pada bagian Select protocol pilih Garmin PVT. Cheklis Automatically follow the path, kemudian klik button Start. 


5. Maka kita telah mengkoneksikan GPS dan Google Earth, sebaiknya kita menyambungkan komputer ke Internet sehingga bisa melihat tracking GPS dengan data Google Earth secara online.

Terima kasih, semoga bermanfaat. @wawanhn 

Friday, April 26, 2019

Cara Mengetahui Password WIFI dengan CMD

Cara Mengetahui Password WIFI dengan CMD
Untuk mengetahui password dari sebuah wifi yang pernah kita terkonek ke jaringan tersebut, misal karena lupa dan lain sebagainya bisa dengan mudah dilakukan menggunakan perintah di command promt atau cmd.

Langkahnya yaitu:

Buka cmd atau command prompt dengan cara run as administrator

kemudian ketik perintah:

   netsh wlan show profile

Perintah tersebut untuk menampilkan daftar wifi yang pernah kita gunakan atau terkoneksi dan untuk dicari tahu passwordnya.


Gambar 1. Tampilan daftar wifi yang pernah terkonek di komputer

kemudian ketikan perintah:

netsh wlan show profile nama_wifi key=clear, ganti nama_wifi dengan nama wifi yang akan dicari passwordnya.


Gambar 2. Tampilan hasil perintah yang menampilkan detail WIFI yang pernah terkonek

Dari tampilan tersebut diperlihatkan detail dari wifi dan password wifi dalam Key Content. Terima kasih sudah menyimak, semoga bermanfaat. @wawanhn 

Referensi:





Konversi Feature Class sebuah Geodatabase yang mempunyai Domain dan Subtype kedalam format SHP

Konversi Feature Class sebuah Geodatabase yang mempunyai Domain dan Subtype kedalam format SHP
Dalam tulisan sebelumnya saya pernah share tentang cara konversi Geodatase ArcGIS menjadi file shp. Dalam tulisan tersebut menjelaskan bagaimana langkah-langkah dalam melakukan konversi sebuah geodatabase ataupun feature class kedalam format shapefile (shp) sehingga bisa lebih mudah melakukan analisis spasial bagi yang belum terbiasa dengan Geodatabase.

Namun terdapat permasalahan dalam konversi file tersebut jika Geodatase ArcGIS tersebut menggunakan domain dan subtype dalam manajemen atributnya. Cara membuat domain dan subtype dalam ArcGIS akan saya sharing di tulisan yang lain. Namun sebagai gambaran umum domain dan subtype digunakan sebagai untuk membuat acuan atau referensi dari sebuah kolom dengan mengacu pada kode tertentu, dengan tujuan mempermudah dan menjaga konsistensi dari atribut data tersebut. Misalnya dalam dalam peta administrasi kecamatan terdapat sebuah kolom yang isinya adalam menjelaskan kategori dari pembanguan di suatu kecamatan tersebut yaitu:

kode    deskripsi
---------------------
  1        tertinggal
  2        menengah
  3        maju
---------------------

dengan menggunakan domain dan subtype kita dapat dengan meudah mengisi atribut kolom kategori dengan mudah dan terjaga konsistensinya dari kesalahan penulisan dengan mengacu pada kode yang sudah didefinisikan. Sebagai contoh saya perlihatkan gambar sebuah Geodatabase yang mempunyai feature class bataskecamatan yang mengunakan domain dan subtype.


Gambar 1. Feature class yang mempunyai domain dan subtype

Dalam file batas kecamatan tersebut terdapat beberapa field/kolom yaitu id, nama, dan kategori. Kolom id berisi id kecamatan, kolom nama berisi nama kecamatan dan kolom kategori yang berisi informasi dari jenis kategori pembangunan di kecamatan tersebut dalam format text/string.
Isi dari kolomkategori sebenarnya merupakan deskripsi kategori  kode kategori yang terdapat dalam domain.
Jika kita konversi langsung feature class dari geodatabase tersebut kedalam format shp maka yang akan dihasilkan dalam atribut tabel adalah seperti ini.


Gambar 2. Atribut tabel hasil konversi ke shp

Dalam atribut tabel tersebut yang dikonversi ke format shp pada kolom kategori hanya berisi kode berupa angka 1 dan 2 sedangkan deskripsi dari kode tersebut tidak ditampilkan. Sehingga kita membutuhkan beberapa langkah untuk mengisi kolom kategori tersebut baik dengan cara mengisi manual ataupun dengan melakukan join ke tabel referensi kategori.

Dengan demikian supaya kita tidak harus melakukan langkah-langkah lain, maka yang harus dilakukan dalam konversi tersebut adalah dengan melakukan setting terhadap variabel Environtments. Caranya yaitu:

  • seperti biasa klik kanan di feature class yang akan di konversi lalu pilih Export -> To Shapefile (single) karena hanya 1 file yang akan di konversi, sehingga muncul dialog window fungsi Feature Class to feature class. 
  • klik button Environments sehingga tampil dialog window Environments Setting. Kemudian pada bagian Field ceklis Transfer field domain description, kemudian klik OK dan OK
  • Tunggulah sampe proses berhasil.

Gambar 3. Setting variabel Environments


Jika proses berhasil maka akan dihasilakan file shp bataskeac2.shp yang mempunyai atribut seperti pada Gambar 2 namun dengan tambahan 1 kolom yaitu d_kategori yang berisi deskripsi kategori dari kode kolom kategori.

Okay kita berhasil konversi file feature class beserta deskripsi dari domain dan subtype nya, sehingga kita tidak perlu mengisi data kategori secara manual ataupun melakukan join ke table referensi. Demikian tulisan sederhana ini semoga bermanfaat. Dan sebagai catatan dalam tulisan tersebut saya menggunakan ArcGIS 10.6 untuk melakukan operasi tersebut. @wawanhn

Referensi:
https://community.esri.com/thread/166445

Friday, April 12, 2019

Analisis Geospatial menggunakan Python Bagian 4 - Konversi SHP ke PostgrSQL

Analisis Geospatial menggunakan Python Bagian 4 - Konversi SHP ke PostgrSQL
Saat ini kita lanjutkan setelah dibuat geodatabase py_geo_db di POstgreSQL sebelumnya. Kita akan mengkonversi file shapefile ke dalam geodatabase PostgreSQL.

Dalam contoh ini saya akan menggunakan dengan format shapefile. Anda bisa mengganti file shp dengan file anda sendiri. Berikut contoh kode programnya sebagai berikut:

# -*- coding: utf-8 -*-
"""
Created on Fri Apr 12 09:36:42 2019

@author: Wawan H Nur
Mengkonversi file shp BatasKabupaten.shp ke database py_geo_db di PostgreSQL
"""

import subprocess

db_schema = "SCHEMA=geodata"
overwrite_option = "OVERWRITE=YES"
geom_type = "POLYGON"
output_format = "PostgreSQL"

db_connection = """PG:host=localhost port=5432 user=userwhn dbname=py_geo_db password=pwdwhn"""
                         
input_shp = "../geodata/BatasKabupaten.shp"

subprocess.call(["ogr2ogr", "-lco", db_schema, "-lco", overwrite_option, "-nlt", geom_type, "-f", output_format, db_connection, input_shp])

Penjelasan dari kode program tersebut adalah melakukan konversi file shp dengan nama BatasKabupaten.shp yang mempunyai tipe geometri polygon kedalam geodatabase py_geo_db pada schema geodata. Kode skrip tersebut akan menghasilkan sebuah tabel BatasKabupaten di database py_geo_db pada schema geodata. Output format yang akan kita tuju PostgreSQL.

Untuk melihat layer hasil konversi dapat dilakukan dengan menggunakan QGIS. 




Untuk tipe geometri terdapat beberapa format dengan contoh datanya sebagai berikut:
  • POINT(0 0)
  • LINESTRING(0 0,1 1,1 2)
  • POLYGON((0 0,4 0,4 4,0 4,0 0),(1 1, 2 1, 2 2, 1 2,1 1))
  • MULTIPOINT(0 0,1 2)
  • MULTILINESTRING((0 0,1 1,1 2),(2 3,3 2,5 4))
  • MULTIPOLYGON(((0 0,4 0,4 4,0 4,0 0),(1 1,2 1,2 2,1 2,1 1)), ((-1 -1,-1 -2,-2 -2,-2 -1,-1 -1)))
  • GEOMETRYCOLLECTION(POINT(2 3),LINESTRING((2 3,3 4)))
Selain dengan menggunakan kode program Python, kia dapat langsung melakukan konversi file shp dengan manggunakan command prompt dengan memanfaatkan fungsi shp2pgsql yang terdapat dalam instalasi PostgreSQL. Yaitu dengan cara di command prompt kita menuju folder bin dalam installan PostgreSQL kita. Kode perintah yang dapat digunakan untuk mengkonersi file shp seperti contoh diatas seperti ditampilkan di bawah ini:

shp2pgsql -g localhost -s 4532 -c -D -I D:/Virt/data/BatasKabupaten.shp geodata.BatasKabupaten | psql -U userwhn py_geo_db

Adapun bentuk umum kode konversi file shp diatas adalah:

shp2pgsql -g <host> -s <port> -c -D -I <lokasi file shp> <schema.tabel> | psql -U <user> <database>

Demikian tulisan singkat ini semoga bermanfaat dan akan dilanjutkan dengan bahasan selanjutnya, terima kasih. @wawanhn

Referensi: 
https://pcjericks.github.io/py-gdalogr-cookbook/vector_layers.html?highlight=shp#get-all-postgis-layers-in-a-postgresql-database

https://automating-gis-processes.github.io/CSC18/index.html


https://medium.com/@chrieke/essential-geospatial-python-libraries-5d82fcc38731


http://postgis.refractions.net/documentation/manual-1.3/ch04.html